Salam Lestari
Salam
kusampaikan pada teman-teman,, :)
Pada
kesempatan kali ini saya mau menceritakan perjalanan pendakian saya ke puncak
gunung klabat untuk yang ketiga kalinya. Tapi sebelumnya saya mau mengucapkan
selamat datang dan terima kasih pada teman-teman karena sudah meluangkan
waktu untuk mampir di blogku yang sederhana ini.
Sekilas
info tentang Gunung Klabat :
Mungkin
sebagian dari teman-teman sudah pernah mendengar mengenai gunung klabat. dimana
gunung klabat ini merupakan gunung tertinggi diantara gunung-gunung yang ada di
provinsi sulawesi utara. gunung klabat
memiliki 6 pos yang akan dilewati dalam pendakian untuk sampai di puncaknya.
Sekitar pukul 08.00 malam kami tiba di desa aermadidi dan langsung memulai pendakian kami.
Langsung
saja ke cerita petualangannya yahh.. :)
Pada
hari sabtu sesuai dengan pembicaraan yang sudah disepakati di hari sebelumnya,
saya bersama reka-rekan kampus saya 2 orang yaitu Reinhard dan Wahyu, memulai
perjalanan dari kota manado menuju desa aermadidi untuk melakukan pendakian ke
gunung klabat. Desa aermadidi merupakan desa yang berwilayah tepat di bawah
kaki gunung klabat.
Sekitar pukul 08.00 malam kami tiba di desa aermadidi dan langsung memulai pendakian kami.
Sebelum
memasuki hutan rimba kamipun mengambil inisyatif untuk berdoa dan meminta tuntunan Tuhan untuk
perjalanan yang akan kami lakukan.
Petualangan
malampun dimulai.. langkah demi langkah, tahap demi tahap, kamipun menemukan
paving yang letaknya kurang lebih 15 meter sebelum pos 1 ditemukan. Dan
seterusnya kurang lebih sudah 4 jam perjalanan yang sudah dilakukan, kamipun
tiba di pos 2. Di situ pula kami beristirahat dan bermalam, menunggu pagi untuk
melanjutkan perjalanan.
pos 2 Gunung Kabat |
Selanjutnya
:
pagipun
tiba, sekitar pukul 6.30 pagi kami bangun dan kembali membereskan tenda dan
langsung bergegas melanjutkan perjalanan kami.
Kurang
lebih 3 jam, Pos 3 dan pos 4 pun kami lewati dan tiba dipos 5 sekitar pukul
10.00 pagi.
Rasa
lapar yang sudah mulai terasa, kamipun
mengambil inisyatif untuk beristirahat dan membuat makanan untuk sarapan.
Pos 5 Gunung Klabat |
Rasa
lapar yang tinggi dan hanya dengan takaran 1 nesting yang kami gunakan untuk
memasak nasi yang seharusnya hanya untuk porsi 2 orang saja, namun tidak
menurunkan rasa kebersamaan kami untuk membaginya menjadi 3 porsi.
Seusainya
makan, kamipun beristirahat sejenak sambil menghabiskan sebatang rokok.
Dan
sekitar pukul 11.30 siang kami melanjutkan perjalanan kami menuju pos 6. Mungkin
dari semua pendaki yang sudah pernah melakukan pendakian ke puncak gunung
klabat, jalan menuju pos 6 inilah yang mungkin paling sangat menantang.
Rasa
lelahpun sudah mulai makin terasa saat kami melintasi miringnya tanjakan menuju
pos 6. Tapi rasa lelah itu tak mampu mematahkan semangat kami untuk tetap
melanjutkan perjalanan menuju pos 6.
Setibanya
di pos 6 sekitar pukul 3 sore. kamipun langsung membuka tenda kami dan
beristirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah.
Dan
selanjutnya sekitar pukul 4 sore dengan meninggalkan tenda, kamipun bergegas
naik ke puncak yang letaknya kurang lebih 100 meter dari pos 6, dengan tujuan
ingin melihat dan menikmati indahnya pemandangan alam di puncak gunung klabat.
Rasa
tanjub akan keindahannya, saat ku pandangi indahnya pemandangan alam di sekitar
puncak 3 gunung klabat. Tapi sebenarnya ada sedikit rasa kecewa dalam hati saat
gumpalan kabut yang datang mengililingi dan menutupi pemandangan saat
itu. Tapi itupun tak mengurangi rasa bahagiaku saat berada di puncak gunung
klabat.
Dan
kurang lebih 1 jam kami berada di puncak, kamipun kembali ke tenda yang kami
tinggalkan bersama barang bawaan kami.
Dan
hari sudah mulai gelap dan kamipun kembali membuat hidangan untuk makan malam
kami.
Seusai
makan malam. Kamipun duduk santai di depan tenda sambil menikmati suasana pos 6
yang hanya berdirikan 1 tenda dan dihiasi deretan batang-batang pohon yang
diselimuti lumut hijau.
sambil menghabiskan sebungkus rokok
dan ditemani secangkir kopi hangat kami nikmati suasana tersebut.
Namun
lama-kelamaan rasa dinginpun sudah makin sangat terasa dan kamipun mengambil
inisyatif untuk masuk dan beristirahat ke dalam tenda.
Selanjutnya
menjelang pagi (Sunries) sekitar pukul 6, kami bangun dan menatap ke atas
terlihat cuaca yang begitu cerah seakan-akan menyuruh kami tuk kembali ke
puncak melihat dan menikmati suasana cerah di puncak gunung klabat.
Dengan
penuh semangat kamipun langsung bergegas dengan membawa konfor, 2 bungkus kopi,
sebungkus rokok dan seliter air dan
langsung menuju puncak sebelum kabut datang kembali menutupi pemandangan
tersebut.
Rasa
takjubpun bercampur bahagia mulai datang menyelimuti hati saat kupandangi
pemandangan mulai dari puncak 1 sampai puncak 3 gunung klabat dikelilingi
gumpalan-gumpalan awan putih yang seakan sudah tertatah rapih menyambut
kedatangan kami.
Sungguh indah benar cipataan Tuhan ini… Sangkin bahagianya
karena takjub melihat indahnya pesona puncak 1 gunung klabat, kamipun hampir
lupa bahwah masih ada 1 puncak lagi yang tak kalah indah dan rasanya belum
lengkap kalau tidak dikunjungi, yaitu puncak 3.
dan selanjutnya kamipun lanjut malakukan perjalanan menuju
puncak 3 yang letaknya kurang lebih 150 meter dari dari puncak 1.
Dan setibanya di puncak
3, pemadangan yang sama indahnya dengan puncak 1 masih terlihat jelas dimana
gumpalan awan putih yang berderetan masih mengelilingi pucak. Matapun terpanah
akan keindahan tersebut.
Dan untuk menunjukkan rasa kebangganku akan tanah airku ini
yang menyimpan begitu banyak keindahan alam, bendera merah putih yang sengaja
kubawah dari rumahku yang sebagaimana melambangkan identitas negara kita ini
yaitu indonesia, dengan penuh rasa bangga ku kibarkan bendera tersebut dipuncak
3 gunung klabat.
Hati senangpun tergambar di wajah kami masing-masing karena
kagum akan keindahan yang terlihat saat itu.
Usai mengambil foto beserta rekaman video, rekanku wahyu
sudah mendidihkan air untuk membuat kopi.
Dan dengan senesting kopi dan
sebungkus rokok, kamipun duduk santai menikmati suasana di tempat itu sambil
memandang ke bawah yang terlihat jelas hanyalah deretan gumpalan-gumpalan awan
putih yang tertatah rapih mengelilingi puncak 3 gunung klabat.
Dan
setelah merasa sudah cukup dan kabutpun sudah kembali menutupi kawasan tersebut
dan pemandangan sudah tidak terlihat lagi, sekitar pukul 11 siang kamipun
mengambil inisyatif untuk kembali ke tenda.
Setibanya
di tenda, kamipun mengambil keputusan untuk turun.
tenda
dibongkar dan dibereskan kembali pula barang-barang bawaan kami. dan untuk
menjaga kelestarian hutan, sampah kamipun kami bawah turun kembali
mungkin
sekian dulu teman-teman untuk cerita petualanganku ke puncak gunung klabat. Dan
apabila teman-teman lagi bosan atau ngak ada kerjaan, mampirlah di blogku yang
sederhana ini..!! :D
dan
atas kunjungannya saya ucapkan terima kasih. :)
-
Salam Lestari