Salam Lestari.
Salam Kusampaikan kepada teman-teman. :)
Pada kesempatan kali ini saya mau menceritakan perjalan pendakian saya ke
kawah gunung Lokon. tapi sebelumnya saya mau mengucapkan selamat datang
dan terima kasih pada teman-teman karena sudah meluangkan waktu untuk mampir
ke blog saya yang sederhana ini.
Sekilas info Tentang Gunung Lokon :
Gunung lokon merupakan salah satu cipataan Tuhan yang berdiri kokoh di tanah
Minahasa provinsi sulawesi utara, negara indonesia. Gunung lokon
memiliki ketinggian 1580 meter atau setara dngan 5184 kaki dari permukaan
laut.
foto letusan terakhir gunung lokon |
Mungkin sebagian teman-teman sudah pernah mendengar cerita mengenai gunung
lokon. dimna gunung lokon merupakan salah satu gunung aktif yang
berwilayah di provinsi sulawesi utara. Gunung ini telah menjadi salah satu
objek wisata pendakian yang sngat menarik serta menantang bagi pecinta
alam baik lokal maupun manca negara.
lansung saja yahh ke cerita petualangannya. :)
Tanpa rencana dari jauh-jauh hari sebelumnya, saya bersama teman kampusku yaitu Vebri ugis. Hanya dengan niat yang muncul secara tiba-tiba kamipun bersepakat untuk
melakukan pendakian ke gunung lokon.
kira-kira sekitar pukul 11 malam
kami memulai perjalanan kami dari kota manado menuju kota tomohon dengan
menggunakan kendaraan sepeda motor.
Kota tomohon merupakan kota yang terletak
tepat di bawah kaki gunung lokon.
setibanya di kota tomohon sekitar pukul
12 malam. kendaraan yang kami gunakan, kami titipkan di perusahaan pertambangan batu
yang letaknya tak jauh dari jalur akan di mulainya pendakian.
Kurang lebih 1 jam 25 menit waktu yang di tempuh kitapun tiba di lokasi
peristirahatan yang letaknya kurang lebih 200 meter dari kawah gunung
lokon. di tempat itu pula kami beristirahat.
dngan sebungkus rokok dan
d'temani secangkir teh hangat, kamipun duduk santai sambil memandang
kebawa yg terlihat dengan kasat mata hanyalah lampu-lampu kota yang berderetan yang menghiasi
kota tomohon.
tapi lama-kelamaan cuaca terasa makin dingin dan rasa ngantukpun datang
seakan-akan menyuruh kami untuk masuk dan beristirahat dan tidur di dalam tenda.
Selanjutnya menjelang matahari terbit (sunries), kamipun bangun dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju kawah gunung lokon.
dengan meninggalkan tenda, dan hanya dengan sebuah tas dukung yang berisikan seliter air minum, kami melanjutkan perjalanan kami menuju kawah gunung.
Kurang lebih 20 menit waktu yang di tempuh dari tempat peristirahatan, kitapun memasuki lokasi bebatuan dan longsoran gunung yang diakibatkan oleh
letusan-letusan sebelumnya yang seakan tertatah dan menghiasi kawah gunung lokon.
Semakin kita mendekati kawah gunung semakin terdengar pula suara gemuruh angin yg keluar dari Lubang kawah.
Tapi dengan rasa ingin tau yang tinggi, kudekati kawah itu. Sama halnya kita berdiri di anjungan kapal yang sedang jalan dngan kecepatan tinggi, begitu pula kencangnya angin yang keluar dari lubang kawah gunung itu.
Tapi dengan rasa ingin tau yang tinggi, kudekati kawah itu. Sama halnya kita berdiri di anjungan kapal yang sedang jalan dngan kecepatan tinggi, begitu pula kencangnya angin yang keluar dari lubang kawah gunung itu.
Dengan penuh rasa takjub bercampur was-was kami berdiri di pingiran lubang kawah dan menikmati tiupan angin yang begitu kencang yang keluar dari lubang kawah itu.
dan saat ku ingat kembali aktivitas gunung ini yang pernah memberikan letusan hebat
dan mnyemburkan abu vulkanik hingga ratusan meter ke atas bahkan
memuntahkan lahar. Bahkan abu vulkanik yang di lontarkan bisa di saksikan
dan bahkan terlihat jelas dari kota manado, rasa senang dan banggapun mulai
menyelimuti hatiku saat kusadari bahwa saat ini aku sedang berdiri
di pinggiran lubang kawah tersebut.